Selasa, 15 November 2011

Komodo sang Juara


JAKARTA- Sengkarut sayembara pilih Komodo yang panas di Tanah Air-- diakui atau tidak-- makin membuat spesies kadal terbesar di dunia ini terkenal. Tanpa melupakan kecurigaan tak kredibelnya Yayasan New 7 Wonder, masyarakat yang telah mendukung Komodo-- terutama yang telah SMS baik dengan tarif Rp 1.000 maupun akhirnya tinggal Rp 1-- patut bergembira karena Komodo untuk sementara masuk dalam daftar tujuh keajaiban alam dunia yang baru .
Dalam hasil sementara yang dirilis dalam situs www.new7wonders.com, Sabtu (12/11) dinihari tadi, Taman Nasional Komodo (TNK) tercantum di antara enam pemenang lainnya yakni Amazon, Halong Bay, Iguazu Falls, Jeju Island, Puerto Princesa Underground River dan Table Mountain.
"Setelah proses validasi pemungutan suara selesai, pada awal tahun 2012, New7Wonders kemudian akan bekerja dengan pemenang untuk mengatur acara inagurasi dengan para pemenang resmi," jelas pendiri yayasan New7Wonders, Bernard Weber, lewat surat elektronik."Sebagai catatan, ada kemungkinan satu atau lebih para pemenang sementara yang diumumkan hari ini tidak akan terkonfirmasi selama proses validasi," sambungnya.
Weber menambahkan, masing-masing pemenang akan dikonfirmasi untuk perayaan malam inagurasi. Perayaan dan penyambutannya dilakukan di kota atau ibukota dari tempat yang telah dipilih masyarakat sehingga menjadi salah satu dari 7 keajaiban dunia baru.
"Kami mengucapkan selamat kepada masing-masing peserta dalam mencapai status pemenang sementara di New7Wonders of Nature, dan berharap untuk menyelesaikan proses konfirmasi segera untuk merayakan upacara resmi di awal 2012," tambahnya.
Sekadar diketahui, pengumpulan suara resmi ditutup, pada Jumat (11/11) pukul 11.11.11 GMT. Artinya, hasil yang diumumkan saat ini merupakan hasil penghitungan pertama/sementara dari voting via website.
Dalam situsnya, pihak New7Wonders menyebutkan, hasil penghitungan ini masih bisa saja berubah sejalan dengan penghitungan faktual yang tengah dilakukan, termasuk penghitungan voting via SMS di masing-masing negara yang belum rampung.
Mereka juga menekankan, susunan ketujuh pemenang dalam situs hari ini bukan berdasarkan peringkat, namun urutan abjad. Dengan demikian, sejauh ini belum diperoleh informasi, mana di antara ketujuh keajaiban dunia tersebut yang memperoleh nilai tertinggi. 
Disebutkan, Pengumuman resmi pemenang New 7 Wonders akan dilakukan pada awal tahun 2012 dalam sebuah upacara resmi. "Kalkulasi voting saat ini tengah dicek, divalidasi, dan diverifikasi secara independen," demikian bunyi pengumuman di situs www.new7wonders.com.
Menjelang detik-detik penutupan voting tersebut, Duta Besar Komodo Jusuf Kalla, kembali mengajak masyarakat untuk memilih Komodo melalui pesan singkat atau SMS di Museum Komodo, Taman Mini Indonesia Indah (TMII).
"Kita belum tentu menang, tapi yang penting kita sudah berusaha untuk kemajuan bangsa ini. Terimaksih juga kepada pihak yang selalu mengkritik, justru karena banyak yang kritik, menimbulkan emosi masyarakat untuk lebih memilih Komodo. Tapi semoga di detik-detik terkahir ini, pikirannya berubah," harapnya.
Meski Komodo dalam pengumuman sementara masuk dalam 7 keajaiban baru, tapi Duta Besar RI di Swiss Djoko Susilo terus membeberkan kejanggalan yayasan tersebut. Saat pengumuman 7 keajaiban dunia kategori alam hari ini, tidak ada aktivitas apa pun di kantor Yayasan New 7 Wonders di Zurich, Swiss. "Seharian kami pantau kantor N7W, tidak ada kegiatan apa-apa. Di Zurich tidak ada gemanya," katanya pagi tadi.
Presiden New7Wonders Bernard Weber sempat bertandang ke kantor N7W, namun tidak lama. Ketika Weber bertemu dengan koresponden televisi Indonesia, kata Djoko, dia langsung kabur.Melihat kondisi tersebut, Djoko menyangsikan kegiatan penggalangan voting yang disebarluaskan ke masyarakat sejak empat tahun ini. Politisi PAN ini bahkan meragukan kompetisi baru yang dibuat New7Wonders, yakni 7 Keajaiban Dunia kategori kota."Apa kita mau ikut-ikutan juga? Mau nominasikan kota mana? Apa manfaatnya?" tanya Djoko.
Jika dibandingkan dengan kompetisi serupa yang digelar UNESCO, Djoko menilai terdapat perbedaan cukup menyolok. Misalnya dari kompensasi hasil seleksi. Para peserta mendapatkan anggaran dan pendampingan untuk promosi situs."Lha, kalau kontes ini (N7W) kita malahan habisin duit, bukankah dananya buat pelestarian Komodo?" tanyanya lagi.
"Motivasinya jelas uang. Jadi, mereka tidak mau promosi karena akan keluar duit, jadinya hanya di website," tutupnya.
Sekadar mengingatkan, kala negara lain sedang bergandengan tangan mempromosikan objek alamnya ke dunia, Komodo malah memicu polemik di kalangan elit Indonesia. Pemerintah, dalam hal ini Kementerian Pariwisata jauh-jauh hari menarik diri dari sayembara itu. Namun kampanye yang mengajak seluruh bangsa Indonesia untuk memilih Pulau Komodo terus digiatkan oleh sejumlah pihak, termasuk mantan wakil presiden Muhammad Jusuf Kalla.
Anehnya, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono-- yang notabene adalah bos dari Kementerian Pariwisata-- juga sempat menggerakkan aksi vote Komodo usai meresmikan Bandara Internasional Lombok, di Kabupaten Lombok Tengah, NTB, Kamis, 20 Oktober.
Seolah tak peduli dengan kisruh itu, masyarakat Kabupaten Manggarai Barat, di Nusa Tenggara Timur menyambut gembira pengumuman itu. "Kami merasa bangga luar biasa, hasil ini berkat dukungan semua pihak, baik masyarakat Manggarai Barat, maupun masyarakat di seluruh Indonesia, bahkan masyarakat internasional, pemerintah pusat, pendukung pemenangan komodo (P2K), dan duta pemenangan komodo Jusuf Kalla," kata Bupati Manggarai Barat, Agustinus CH Dula.
Apakah di acara inagurasi, Taman Nasional Komodo akan tetap disebut sebagai 7 Keajaiban Dunia? Kita tunggu saja.ins,kcm



Tidak ada komentar:

Posting Komentar